Minggu, 21 April 2013

Busi dan aneka kondisinya


Kondisi busi....
1. Normal
Warna abu-abu merata atau merah bata dari ujung elektroda sampai selongsong busi. Kalau ada warna abu-abu muda, maka settingan karburator terlalu irit bensin.
Kalau ada warna gelap atau hitam pekat, maka setingan karburator terlalu boros bensin.

2. Basah
Ujung busi basah, basahnya ini basah oli bukan bensin, maka ada yang bocor di mesin kita, bisa dari ring piston goyang, bos klep bocor atau oli mesin terlalu banyak hingga seal klep kalah/bocor. Oli ini ikut terbakar di ruang pembakaran mesin dan meninggalkan sisa basah oli.

3. Tertutup Kerak
Hal ini disebabkan karena kualitas bahan bakar yang kita pakai jelek, ada campuran kotoran, atau sudut pengapian yang terlalu maju, dan bisa jadi salah pilih jenis busi.

4. Rata dengan keramik
Ini artinya businya sudah terlalu sering diamplas jadi sudah abis, Gantilah dengan yang baru.

5. Cacat/Rusak
Artinya bensin yang kita pakai jelek sehingga terjadi gejala detonasi (nglitik) atau jarak elektroda busi terlalu jauh. Makanya beli bensin harus pilih-pilih, jangan asal cepat, nggak antri. Tapi jangan kira juga loh kalau di SPBU bensinnya bagus, ada juga SPBU yang nakal, nyampur bensin + minyak tanah. Coba sekali-kali cek kondisi bensin yang kita beli.

6. Penuh Bulu Putih
Ini artinya ada cairan radiator yang bocor dan ikut terbakar di ruang pembakaran mesin.

7. Meleleh
Ini artinya busi menyala sebelum waktunya disebabkan nilai oktan bensin yang terlalu jelek/rendah, derajat pengapian terlalu maju atau mesin terlalu panas.

8. Mengkilap
Busi basah karena sisa bensin yang tidak ikut terbakar, bukan oli. Ini artinya settingan karburator kurang pas, terlalu boros. Atau bisa juga salah pilih jenis busi, kurang dingin.

Tips Merawat Busi
Meski bentuknya kecil.Busi (dari bahasa Belanda bougie) atau spark plug pada sistem pengapian berfungsi sebagai alat untuk memercikan api listrik guna membakar campuran gas pada ruang bakar. Percikan api listrik ini diperoleh dari tegangan tinggi yang dihasilkan oleh ignition coil. Tanpa percikan bunga api yang dihasilkannya, mesin tak akan bekerja. Agar mesin bekerja prima sebaiknya Anda rajin memerhatikan kondisi busi.Salah satu cara perawatannya adalah membersihkan busi dari kotoran dan sisa pelumas. Berikut ini cara perawatan busi.
  • Lepaskan semua busi dengan kunci busi, jangan sekali-kali memakai kunci pas.Periksalah kondisinya. Jika busi kering dan berkerak abu-abu menandakan kondisi pembakaran motor Anda baik. Bila basah serta kerak berwarna hitam, menggambarkan pembakaran mesin kurang sempurna.
  • Sebelum busi dilepas, lubang tempat busi bersemayam harus dibersihkan terlebih dahulu. Cukup dengan kain bersih. Ketika melakukan pembersihan, cek kondisi penutup busi apakah masih dalam kondisi baik. Bersihkan mulut busi bagian luar dengan menggunakan sikat kawat. Untuk memudahkan pembersihan, busi direndam dengan bensin atau minyak tanah sebelum dibersihkan. setelah bersih keringkan. Bersihkan elektrode masa dengan kikir plat tipis. Ukur celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi Anda.
  • Periksa kembali celah antara elektroda positif (bagian membulat) dan elektroda negatif (bagian melengkung yang nampak keluar dari busi). Kembalikan pada posisi normal sesuai buku petunjuk. Untuk mobil Charade G10, celah busi berjarak 0.7mm - 0.8mm atau 0,028 - 0.031 inch.
  • Setelah itu masukkan kembali busi pada tempatnya. Harap diingat, jangan mengencangkan busi hingga terlalu keras. Sebab, bila itu terjadi busi akan sulit kembali dilepas atau bisa saja menyebabkan rusaknya arus ulir pada lubang mesin. Bersihkan busi secara teratur. Agar umur pemakaian busi Anda bisa lebih panjang, sebaiknya setiap 5.000 km Anda membersihkannya dengan tiupan angin atau dengan sikat khusus.

Merek busi dan kodenya untuk Charade G10 / G11 atau mesin CB23.

Sabtu, 20 April 2013

Snap Ring Inner CV Joint - Pengunci Gerigi As Roda Dalam

Snap Ring  Inner CV Joint - Mobil Charade G10, Th.82

Snap Ring Inner CV Joint atau pengunci gerigi As Roda Dalam.
Fungsinya untuk mengunci gerigi batang As Roda Dalam (Inner CV Joint), agar batang As roda tidak modot / tidak lepas.
Jika Snap Ring tersebut keluar dari relnya "got", bisa mengakibatkan batang as roda modot.
karena gerigi inner CV joint terlepas atau keluar dari jalurnya.
Mengakibatkan mobil tidak bisa digerakkan maju / mundur.
Dan oli gearbox akan menetes keluar.

Bila oli gearbox netes dari seal Inner CV Joint, segera cek Snap Ringnya.
Bisa jadi Snap Ringnya keluar dari relnya "got".
Sehingga ada cela yang bisa memungkinkan oli merembes keluar dari cela tersebut.
Jika hal itu dibiarkan berlarut, dikhawatirkan batang as Roda akan semakin tertarik keluar / modot.
Dampaknya mobil tidak bisa maju atau mundur.

Sering terjadi Snap Ring-nya patah jika sering melewati jalan lobang atau jalan rusak sementara mobil dalam kecepatan tinggi.

Cek dan Cara Pasang Snap Ring
Batang as roda ditarik keluar, lalu cek Snap Ring nya patah atau tidak.
Kemudian dimasukkan kembali.
Untuk memasukkannya lebih gampang jika dilakukan 2 orang.
Satu orang pegangi bagian as roda yg dekat inner CV Joint.
Yang satu orang lagi bagian dorong dari samping luar, sambil diketok pake balok pelan-pelan.
Setelah terdengar / terasa bunyi -KLEK- berarti Snap Ring sudah masuk.

Sumber:
https://www.facebook.com/groups/MobilCharadeG10/permalink/758445330834930/
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1384481171829745&set=gm.758442304168566

Rabu, 17 April 2013

Cara Pasang dan setel Platina

Langkah-langkah pemasangan dan penyetelan platina sbb:
1. Top kan mesin silinder 1.
Buka cop delco dan Cara memposisikan top mesin bisa di baca di Cara Mengetahui Top mesin (TDC=Top Dead Center).
2. Posisikan platina pada nok puncak(Nok Delko).
Biasanya saat top posisi ebonit/kaki platina belum mencapai puncak nok delko, jadi tambah putaran mesin untuk mencapai posisi puncak nok delko.
3. Kendorkan Baut pengikat platina.
Pengendoran baut platina jangan terlalu kendor, cukup setengah putaran atau sperempat putaran saja.
4. Stel platina sesuai spesifikasi mobil.
Pergunakan obeng minus untuk menyetel platina, tiap2 delko sudah dilengkapi tempat untuk menyetel celah platina(berupa nok/coakan), (stel dengan celah 0.45mm).
5. Finishing.
Kencangkan baut platina dan pasang kembali cop delco
6. Stel saat pengapian menggunakan Timing Light.
Penyetelan Saat pengapian penting untuk mencapai hasil maksimal tuneup mesin.
   
Sumber teori dari http://iloveema.cinebb.com/t34-cara-menyetel-platina-mobil
dan beberapa sumber lainnya. 
Sumber dari manual book charade
Sumber dari manual book charade

Pastikan aki mobil benar benar dalam kondisi prima. Karena waktu meyetel perlu beberapa kali memutar mesin.
Buka tutup distributor, bersihkan dan letakan di tempat yang aman
Lihat apakah permukaan platina bersih dan tidak benjol. Kalau benjor mendingan ganti baru. Kalau ganti baru ganti juga condensor baru.
Putar puli crank shaft (kruk as) dan perhatikan noken pada distributor, berhenti ketika noknya menyentuk benjolan pada platina.
Ketika membongkar pastikan urutannya, dan pasang kembali perhatikan jangan terjadi korsluiting, terutama pada baut yang berada pada pinggiran distributor.
Stel jarak platina antara 0.2 sampai 0.4 mm.
Setelah semua dipastikan sudah terpasang dengan benar, coba kontak dan letikan platina, apakah sudah keluar percikan bunga api.
Hidupkan mesin, kalau hiudp anda berhasil, kalau tidak berhasil coba perhatikan ulang proses pemasangannya.
Kalau mesin sudah hidup, kendorkan baut 10 mm yang mengancing distributor pada blok mesin. Pelan pelan memutar ke kiri atau ke kanan. Dengakan putaran mesin. Berhenti ketika yakin sudah menemukan putaran mesin yang paling tinggi.
Kalau sudah beberapa kali mencoba dan berhasil, ada cara lebih canggih, yaitu sambil memainkan RPM mesin distributor di putar mencari kondisi mesin tidak knoking ketika mesin di sentak.
 

 Sumber teori dari http://bengkelgratis.com/index.php?option=com_myblog&show=Mau-Menyetel-Platina-Sendiri.html&Itemid=27
dan
http://mfakhrulmeyy.blogspot.com/2010/02/cara-menyetel-platina.html
 

Arti Fan belt dan V-belt



Belt alternator atau tali alternator, ada yang masih menyebutnya dengan sebutan Fan belt.
Karena mungkin telah terbiasa dengan cara menyebutkan fan belt, yaitu belt / tali yg digunakan pada mobil tempo dulu atau mobil yang masih menggunakan fan / kipas radiator yang cara kerja putarnya mengikuti putaran puly poros mesin / Chranksaft pulley.
Seperti gambar berikut ini.



Adapun untuk mobil yang menggunakan elektrical fan, misalnya Charade, tidak memerlukan lagi fan belt untuk memutarnya.
Karena cara kerjanya menggunakan listrik accu.

Sedangkan belt yang terdapat pada mobil charade G10, hanya bertugas untuk memutar alternator dan kompressor AC saja.
Yang secara otomatis namanya bukan fan belt lagi, melainkan belt alternator dan belt kompressor AC
Untuk belt yang dipake mobil charade umumnya berbentuk "V" atau dengan sebutan V-Belt.


V-belt
Vee belt atau lebih dikenal dengan sebutan V-belt adalah suatu belt (sabuk karet) yang bentuk bagian dalamnya mirip huruf "V".

Ada 2 V-belt yang terdapat pada charade G10:
- satu V-belt terhubung dari puly poros putaran / Chranksaft pulley ke puly alternator dan ke puly water pump.
Fungsinya untuk memutar alternator dan water pump.
- Yang satu V-belt lagi terhubung dari puly poros putaran / Chranksaft pulley ke puly kompressor AC.
Fungsinya untuk memutar kompressor AC.


Jumat, 12 April 2013

Grup Per Wilayah

Grup Charade G10 Indonesia Per Wilayah.

http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jabodetabek/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jabar/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jateng/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jateng/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jatim/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Jatim/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10WilayahLampung/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10WilayahLampung/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Sumut/
http://www.facebook.com/groups/CharadeG10Sumut/


Rabu, 10 April 2013

Arti ORI, OEM dan KW

Apa artinya part ORI, OEM dan KW ?
Berikut ini saya rangkumkan yang tentunya berdasarkan beberapa referensi dari berbagai sumber.

ORI = Original
OEM = Original Equipment Manufacture
KW = Kualitas

Penjelasannya:
ORI alias original alias asli, full asli.
Ialah suatu produk yang dikeluarkan dan diproduksi oleh pabrik yang sama dengan standar kualitas dan standar operasional dan juga pemegang saham yang sama / yang ditentukan oleh mereka.

OEM adalah suatu produk yang memiliki kualitas yang sama dengan ORI, tapi beda merek. Pabrik ini membayar royalty income ke pabrik ORI / perusahaan asal/induk.

KW super adalah suatu produk yang memiliki kualitas yang hampir mirip dengan OEM.
Karena tidak membayar royalty income ke pabrik ORI / perusahaan asal/induk, maka harga produk KW super cenderung lebih murah ketimbang yg ORI dan OEM,

KW 1= kualitas dibawah KW super.
KW 2= kualitas dibawah KW 1.
KW 3= kualitas dibawah KW 2.

Dirangkum oleh JKcha Rade
Dari referensi berbagai sumber.

Pengunjung yang sedang online

Jual Selang Radiator Charade

Jual Selang Radiator Charade
Hubungi: 0812 9764 6601

Link Blog

Link Blog Otomotif

Jual SparePart Charade G10

Jual Alat-Alat Ngoprek / DIY